BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini,
bahasa Inggris merupakan bahasa yang penting. Kita bisa melihatnya dari
beberapa fakta, bahasa Inggris saat ini adalah bahasa yang paling banyak digunakan
dan diucapkan, dengan 380 juta penutur asli. Seperti yang kita ketahui, bahwa
sebagian besar buku di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, sastra, film,
penyiaran, dan internet dalam beberapa dekade terakhir kebanyakan menggunakan
bahasa Inggris. Jadi, jika kita ingin menguasai pengetahuan, kita juga harus
belajar bahasa asing terutama bahasa Inggris.
Dalam
bahasa, ada empat keterampilan yang kita butuhkan untuk berkomunikasi. Ketika
kita belajar bahasa dari ibu kita, biasanya kita belajar mendengarkan dahulu,
kemudian berbicara, kemudian membaca, dan akhirnya menulis. Inilah yang disebut
empat "kemampuan bahasa". Keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis merupakan 4 kemampuan
bahasa tersebut.
Banyak
pelajar bahasa menganggap kemampuan berbicara sebagai ukuran untuk mengetahui
bahasa. Mereka menganggap berbicara sebagai keterampilan yang paling penting untuk
mereka peroleh, dan mereka menilai kemajuan prestasi dalam hal komunikasi
lisan.
Berbicara
adalah proses interaksi antara pembicara dan pendengar. Dalam berbicara, ada
proses komunikasi yang menyampaikan bentuk pesan dari pembicara ke pendengar.
Berbicara tentang berbicara, banyak pelajar bahasa Inggris mengalami kesulitan
dalam belajar bahasa.
Salah
satunya kendalanya adalah sulitnya berbahasa Inggris dengan lancar, mungkin
salah satu sebabnya karena mereka tidak percaya diri. Perlu diingat, bahwa
ketika berbicara ada suatu seni yang diungkapkan oleh sang pembicara.
Pembelajar bahasa Inggris diwajibkan untuk menguasai seni berbicara, sehingga
pesan pembicara dapat dipahami oleh pendengar.
Selain
itu, beberapa masalah lainnya adalah bagaimana menjadi percaya diri ketika
berbicara di depan banyak orang, bagaimana menjadi seorang pembicara dan pendengar
yang baik, dan sebagainya.
Mungkin
tidak banyak institusi yang dapat membantu pelajar bahasa Inggris untuk
meningkatkan kemampuan mereka untuk berbicara. Secara umum, lembaga yang
bersangkutan hanya menyediakan kelas percakapan bahasa Inggris di salah satu
program mereka. Di Excellent Course, para siswa dapat belajar bahasa Inggris
dan meningkatkan keterampilan berbahasa mereka.
Idealnya,
jika para siswa bahasa telah belajar bahasa Inggris sejak sekolah dasar (SD)
hingga perguruan tinggi, seharusnya mereka bisa berbahasa Inggris dengan lancar
dan memahami seni berbicara yang baik di depan umum, sehingga pesan mereka
dapat dipahami oleh pendengar secara efektif. Mereka dapat menghilangkan rasa
tidak percaya diri ketika berbicara bahasa Inggris di depan banyak orang.
Berdasarkan
hal tersebut, saya ingin melakukan penelitian tentang judul "Peranan
Excellent Course Untuk Meningkatkan Kinerja Pembelajar Bahasa Inggris Dalam
Berbicara Bahasa Inggris".
B. FOKUS
PENELITIAN
Untuk
fokus penelitian, penulis dapat membatasi masalah pada membahas tentang
Excellent Course dan perannya untuk meningkatkan keterampilan berbahasa pelajar
bahasa Inggris dengan judul, "Peranan Excellent Course Untuk Meningkatkan
Kinerja Pembelajar Bahasa Inggris Dalam Berbicara Bahasa Inggris".
C.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang, perlu untuk merumuskan masalah penelitian sebagai:
1. Apa
itu Excellent Course?
2. Apa
kegiatan Excellent Course untuk meningkatkan pembelajar bahasa untuk berbicara
bahasa Inggris?
3. Apa
masalah yang dihadapi oleh Excellent Course dalam meningkatkan kinerja
pembelajar bahasa Inggris dalam berbicara bahasa Inggris?
4. Apa
alasan anggota untuk bergabung dengan Excellent Course ini?
5. Apa
pendapat anggota tentang Excellent Course?
D. TUJUAN
DAN MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan
rumusan penelitian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Semua
informasi tentang Excellent Course.
2. Untuk
mengetahui apa kegiatan Excellent Course.
3. Untuk
mengetahui masalah yang dihadapi oleh Excellent Course dalam meningkatkan
kinerja pelajar bahasa Inggris di berbahasa Inggris.
4. Untuk
menjelaskan alasan anggota untuk bergabung dengan Excellent Course.
5. Untuk
menggambarkan pendapat anggota tentang Excellent Course.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PEMBAHASAN
1. Tujuan
dan Fungsi Excellent Course.
2.
Peranan Excellent Course untuk Meningkatkan Kinerja Pembelajar Bahasa Inggris
Dalam Berbicara Bahasa Inggris.
3. Kajian
Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan Dengan Penelitian Anda.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI
PENELITIAN
Seperti
disebutkan dalam judul penelitian ini, Excellent Course lokasinya di Gedung
Bank Dunia (Jl Dr Mansyur No 143 A, Medan) di Ruang Perpustakaan.
Alasan
memilih Excellent Course, antara lain sebagai berikut :
1. Sebuah
penelitian serupa belum pernah dilakukan namun dalam Excellent Course.
2. Excellent
Course juga tempat bimbingan dan lembaga penelitian.
3. Penulis
ingin mengunjungi dan bergabung dengan Excellent Course.
B. METODE
PENDEKATAN
Penelitian
ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif karena tujuan utama penelitian ini
adalah menggambarkan peran Excellent Course untuk Meningkatkan Kinerja
Pembelajar Bahasa Inggris dalam Berbicara bahasa Inggris. Selanjutnya, penulis
menggunakan metode fenomenologi karena Excellent Course adalah fenomena terjadi
secara teknis, bagaimana lembaga itu bisa memperbaiki bahasa Inggris mereka
dalam berbicara dengan baik.
C. TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan
data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, karena itu seorang
peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data agar mendapatkan data yang
valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan.
1. Observasi Langsung. Observasi langsung
adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat
standar lain untuk keperluan tersebut. Dalam kegiatan sehari-hari, kita selalu
menggunakan mata untuk mengamati sesuatu.
2. Wawancara. Wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil
bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara).
3. Dokumentasi. Dokumentasi adalah setiap
bahan tertulis baik berupa karangan, memo, pengumuman, instruksi, majalah,
buletin, pernyataan, aturan suatu lembaga masyarakat, dan berita yang disiarkan
kepada media massa. Berdasarkan uraian tersebut maka metode dokumentasi adalah
pengumpulan data dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat
hubungannya dengan obyek penelitian.
D.
ANALISIS DATA
Analisis
data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Dari rumusan
di atas, dapatlah kita tarik garis besar bahwa analisis data bermaksud
pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan
terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa
laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
E.
PENGECEKAN KEABSAHAN TEMUAN
Menurut
Moleong ’’kriteria keabsahan data ada empat macam, yaitu : (1) kepercayaan
(kreadibility), (2) keteralihan (tranferability), (3) kebergantungan
(dependibility), (4) kepastian (konfermability).
Dalam
penelitian kualitatif ini memakai 3 macam, antara lain sebagai berikut :
1. Kepercayaan (kreadibility).
Kredibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan
sesuai dengan sebenarnya. ada beberapa teknik untuk mencapai kredibilitas,
seperti teknik triangulasi, sumber, pengecekan anggota, perpanjangan kehadiran
peneliti dilapangan, diskusi teman sejawat, dan pengecekan kecakupan referensi.
2. Kebergantungan (dependibility). Kriteria ini digunakan untuk menjaga
kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan
menginterprestasikan data sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Kesalahan sering dilakukan oleh manusia itu sendiri terutama peneliti
karena keterbatasan pengalaman, waktu, serta pengetahuan. Cara untuk menetapkan
bahwa proses penelitian dapat dipertanggungjawabkan melalui audit dipendability
oleh ouditor independent oleh dosen pembimbing.
3. Kepastian (konfermability).
Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan
cara mengecek data dan informasi, serta interpretasi hasil penelitian yang
didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit.
Sumber :
http://www.anneahira.com/contoh-proposal-penelitian.htm